Jalan-jalan Akhir Pekan Bersama Keluarga dalam Kota Medan: Mengunjungi Wonders Water World dan Rahmat Gallery

Liburan akhir pekan bersama keluarga tak selalu harus ke luar kota atau ke luar negeri. Jika esensinya adalah sekedar meluangkan waktu senggang dan bersenang-senang bersama keluarga, tentunya tempat wisata dalam kota juga bisa jadi pilihan, apalagi jika usia anak-anak masih tergolong balita.

Baca Tulisan saya berjudul: Pengalaman Liburan ke Ancol dan Menginap di Discovery Hotel and Convention.

Tanggal 18 dan 19 November 2017 lalu, saya merealisasikan rencana mengajak jalan-jalan putri saya yang berumur tiga tahun, Clarissa. Sejak beberapa waktu lalu saya ingin mengajaknya berenang, dan mengunjungi Rahmat International Wildlife Museum and Gallery (selanjutnya disebut Rahmat Gallery)—sebuah museum satwa/fauna yang lokasinya masih berada di dalam Kota Medan, tepatnya di Jalan S. Parman.

Sejak Jumat (17/11) saya sudah bergegas menuju Kota Medan melalui jalur udara. Penerbangan dari Banda Aceh menuju Bandara Kualanamu hanya sekitar satu jam. Setelahnya saya menuju Stasiun Kereta Api Medan menggunakan Airport Railink System (ARS—kereta api bandara). Sebelum pulang ke rumah mertua, hari itu saya dan istri berencana menonton film Justice League (saya sendiri merupakan penggemar berat karakter Batman sejak lama). Kebetulan lokasi Stasiun KA Medan berseberangan dengan Medan Centre Point (MCP—mall terbesar di Kota Medan), jadinya turun dari ARS saya tinggal jalan kaki menuju studio di lantai 3A MCP. Saya janjian ketemu dengan istri di MCP. Lumayan bisa bermesraan berdua dengan istri, serasa masih pacaran. We time seperti ini yang sekarang jarang kami dapatkan mengingat sudah ada seorang balita dan bayi di kehidupan kami. Sekadar catatan, istri saya menetap sementara di Medan karena baru melahirkan anak kedua kami pada akhir September lalu, sedangkan saya bekerja dan tinggal sendirian di Banda Aceh.

Baca tulisan saya berjudul: Ketika Harus Tinggal Berjauhan (lagi) Dari keluarga.

Arisandy Joan Hardiputra & Clarissa Astrid Sofia Friezcen di Wonders Water World CBD Polonia

Wonders Water World


Sabtu (18/11), kami mengajak Clarissa berenang di Wonders Water World (WWW) yang terletak di Central Business District (CBD) Polonia, bersama dengan keluarga abang ipar, ibu mertua, dan adik ipar saya. Tak lupa, bayi Davian kami bawa serta. Berenang adalah salah satu aktivitas kegemaran Clarissa, wajar jika dia begitu antusias dan tak sabar menceburkan dirinya ke air kolam yang jernih. WWW merupakan wahana permainan air terbesar dan terlengkap di Kota Medan, dengan luas sekitar 5,3 hektar. Sayangnya, sepertinya wahana ini sudah mulai kehilangan kepopulerannya karena beberapa wahana seluncuran sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, selain itu beberapa gerai di sekitar wahana juga sudah tutup. Tapi hal itu jadi keuntungan tersendiri untuk kami karena jumlah pengunjung pun tidak terlalu padat. Kami menyewa sebuah gazebo lengkap dengan makanan dan minuman. Clarissa benar-benar menikmati saat-saat berenangnya di Kids Zone, beberapa kali dia juga mencoba wahana seluncuran dan water bucket. Saya sendiri sibuk mendampinginya, jadi tidak sempat mencoba semua wahana di areal dewasa. Seusai berenang tak lupa kami mencetak sebuah foto Clarissa saat berenang untuk kenang-kenangan.

Clarissa Astrid Sofia Friezcen di Wonders Water World CBD Polonia


Arisandy Joan Hardiputra, Epi Friezta Dewi Hasibuan, Clarissa Astrid Sofia Friezcen di Rahmat Gallery Medan

Rahmat Gallery


Keesokan hari (19/11), saya dan istri mengajak Clarissa mengunjungi Rahmat Gallery. Kali ini bayi Davian ditinggal di rumah mertua. Rahmat Gallery merupakan museum satwa/fauna dengan koleksi hewan (diawetkan) terlengkap di asia, jumlahnya lebih dari 2.000 satwa yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Hewan-hewan di museum ini didapat dari hasil perburuan legal dan sumbangan dari berbagai lembaga/yayasan. Di sini, Anda bisa melihat hewan-hewan yang mungkin selama ini hanya bisa dilihat melalui televisi karena tidak ada di Indonesia, seperti beruang kutub, rusa kutub, beruang grizzly, badak putih, cheetah, kambing gunung, lynx, hyena, dan sebagainya.

Koleksi satwa disusun berdasarkan habitat dan jenisnya, juga ada wahana Night Safari yang didesain seakan-akan kita berada di tengah rimba di waktu malam, tentu saja dengan pencahayaan minim dan suara-suara dari jenis hewan nokturnal. Di temaramnya cahaya, Anda bisa melihat koleksi ular anakonda, laba-laba black widow, burung hantu, koleksi kelelawar berukuran raksasa, ular-ular yang bergelantungan di dahan-dahan pohon, dan sebagainya. Tentunya wahana Night Safari tak cocok untuk semua anak (dan sebagian orang dewasa), dikarenakan suasananya yang cenderung seram, namun Clarissa justru antusias mengamati hewan-hewan, khususnya laba-laba black widow berukuran dua kali telapak tangan orang dewasa, hingga berkali-kali ingin menyentuhnya meskipun ada aturan dilarang menyentuh koleksi museum, kecuali yang berada di Ruang Sentuh.

Rahmat Gallery terdiri dari tiga lantai. Koleksi satwa ada di lantai 1 dan 2, sedangkan lantai 3 merupakan aula yang ditutup untuk umum, kecuali ada acara. Sekadar catatan, saat membeli tiket masuk ke Rahmat Gallery, Anda akan mendapatkan kupon potongan harga tiket masuk Taman Hewan Pematangsiantar (THPS—sebelumnya bernama Kebun Binatang Siantar) sebesar 20 persen yang berlaku sepanjang masa. Hal ini dikarenakan pemilik Rahmat Gallery dan pengelola THPS adalah orang yang sama, DR. H. Rahmat Shah, Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Majelis Kehormatan Asosiasi Museum Indonesia (AMI), sekaligus ayah kandung dari aktris cantik Raline Shah. Kami meninggalkan museum menjelang jam tutup pukul 17.00 WIB.

Arisandy Joan Hardiputra & Clarissa Astrid Sofia Friezcen


Saya puas karena bisa mewujudkan rencana saya mengajak Clarissa berenang dan mengunjungi Rahmat Gallery. Namun ini bukan sekedar jalan-jalan biasa, karena bagi saya, semua aktivitas yang melibatkan keluarga, khususnya anak-anak, harus bermakna positif. Saya memahami Clarissa merasa bosan di rumah mertua karena jarang bermain ke luar dan beberapa kali minta pulang ke Banda Aceh bersama saya—ayahnya. Hal yang wajar karena istri saya juga sudah repot merawat bayi Davian, ayah mertua bekerja, dan ibu mertua disibukkan dengan pekerjaan rumah. Melihat Clarissa yang antusias dan ekspresi senang di wajahnya sudah cukup membuat saya puas. Sedangkan kunjungan ke Rahmat Gallery mengenalkan padanya tentang jenis-jenis hewan dan mengajarkan pada mereka tentang kehidupan hewan, termasuk mendidik bagaimana hewan seharusnya diperlakukan dengan penuh kasih sayang karena mereka juga makhluk hidup, sebagian hewan juga harus dijaga kelestariannya. Wisata edukasi seperti ini layak didukung, dikembangkan, dan dipromosikan lebih gencar. Pada akhirnya, melihat perilaku Clarissa, saya yakin telah mengajarkan hal-hal yang benar tentang bagaimana menjadi manusia terbaik, yaitu mereka yang mau menolong dan berbagi kebaikan dengan sesamanya maupun dengan makhluk hidup lain.




Tulisan Terkait:


Cerita Liburan Long weekend di Kota Bandung Bersama Keluarga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

27 Oktober: Hari Blogger Nasional

Seandainya Dahulu Saya ... (Sebuah Penyesalan)

Cerita Liburan Long Weekend di Kota Bandung Bersama Keluarga