Kawasaki Ninja 150R EVILution Edition by CECEN CORE

Bagi para pencinta kucing, pasti pernah mendengar pepatah yang berbunyi: "Seseorang tidak memilih seekor kucing untuk dijadikan hewan peliharaannya, tetapi kucinglah yang memilih orang yang akan menjadi majikannya." Jika dipersonifikasikan, pepatah itu sebenarnya juga berlaku bagi segelintir bikers (penggila motor). Sebuah motor memilih sendiri rider-nya. Sedikit berlebihan? Bagi Anda penggila motor tentu tidak. Seperti yang saya tuliskan tadi, pepatah ini hanya berlaku bagi segelintir bikers yang memahami benar makna dari brotherhood & ‘penyatuan jiwa’. Pepatah ini hanya berlaku bagi mereka yang memperlakukan motornya layaknya diri sendiri atau belahan jiwa, bukannya sekedar tunggangan untuk cari muka, media pamer, atau ajang menggaet lawan jenis, apalagi sesama jenis (ah, F*CK them!)—terlepas dari apapun jenis motornya.

Sejak saya bersekolah di bangku SMP hingga SMU, sederet prestasi pernah saya raih. Sekumpulan nilai ‘A’ atau ‘9’, atau status ‘Sangat Baik’ masuk dalam daftar koleksi di rapor dan ijazah saya, termasuk peringkat pertama di kelas—Alhamdulillah.

Mungkin karena kumpulan prestasi tersebut, maka saat saya dinyatakan lulus kuliah dari Prodip I Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), ibu saya menawarkan hadiah yang pastinya tak bisa ditolak: sebuah motor Kawasaki Ninja, dengan syarat penempatan kerja saya saat itu harus di daerah Bandung—kota tempat saya mendapatkan pendidikan selama di STAN.

Namun yang tersisa dari sebuah harapan besar itu hanyalah sebuah harapan semu. Setelah menanti pengumuman magang, akhirnya saya ditempatkan di Jakarta. Motor Kawasaki Ninja pun hanya bisa terbayang di angan-angan. Kedua orang tua tidak mengizinkan saya membawa motor sendirian di lingkungan ibu kota yang rawan kemacetan, kecelakaan, dan kejahatan. Lagipula, seumur hidup saya belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta sebelumnya.

Selama sekitar tiga tahun saya hanya bisa membayangkan motor Ninja idaman saya, sampai akhirnya di penghujung tahun 2005, mimpi lama saya berhasil terwujudkan juga. Saat berdomisili di Kota Medan, saya memboyong sebuah motor Kawasaki Ninja 150R keluaran tahun 2006 warna hitam. Kali ini lebih istimewa karena saya membelinya dengan uang tabungan saya sendiri selama tiga tahun bekerja di Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Awal kisah saya dengan motor Ninja, dimulai saat di penghujung tahun 2005. Saat itu saya menyambangi sebuah showroom Kawasaki di bilangan jalan Juanda, Kota Medan. Motor Ninja incaran saya adalah yang berwarna hijau lumut dengan velg racing. Sayangnya, Ninja incaran saya tidak ada di showroom tersebut, dan si penjual menganjurkan saya mencari di showroom Kawasaki di jalan Gatot Subroto yang merupakan showroom Kawasaki terbesar di Kota Medan. Ternyata, motor Ninja berwarna hijau lumut hanya tersedia versi standarnya dengan velg jari-jari (Ninja 150S).

Akhirnya pilihan saya ubah menjadi motor Ninja 150R warna hitam. Kebetulan saat itu motor Ninja 150R keluaran terbaru berkelir hitam—salah satu warna favorit saya. Sayangnya unit terbaru itu belum didatangkan ke Medan dan harus inden (menunggu) hingga awal tahun depan. Merasa kecewa, saya ngotot minta si penjual untuk mendatangkan motor incaran saya secepatnya. Bahkan saya sempat mengatakan kalau minggu depan motor tersebut belum ada, maka saya akan mengurungkan niatan saya untuk membeli di situ. Sepertinya jurus saya berhasil. Seminggu kemudian, ketika saya kembali ke showroom tersebut, deretan motor Ninja 150R warna hitam keluaran terbaru (2006) sudah terpajang di etalase.

Tanpa pikir panjang lagi, saya meneliti setiap motor Ninja keluaran terbaru yang terpajang disana. Saya hampir menjatuhkan pilihan ke motor yang berada di deretan nomor dua sebelum akhirnya sesuatu mengalihkan perhatian saya ke motor Ninja 150R yang berada di deretan ketiga. Entah kenapa, akhirnya saya memutuskan untuk memboyong si nomor 3 ke rumah dengan sejumlah harga yang saya bayar tunai.

Hampir setiap hari saya membersihkan motor Ninja 150R milik saya yang berwarna dominan hitam dengan sedikit baluran motif merah itu. Paduan warna yang nantinya akan menjadi warna favorit saya. Untuk memberikan kesan berbeda, saya juga menambahkan sedikit laburan warna merah pada kedua velg-nya dan menambahkan cover radiator full krom. Ternyata itu baru tahap awal saya terserang ‘virus’ modifikasi dan mencandu paduan warna merah-hitam.

Cecen Core & Ninja 150R standar
Tampilan Ninja 150R saya saat masih standar. Saya hanya mengganti warna velg aslinya yang berwarna silver menjadi merah-hitam.

Virus modifikasi semakin menjangkiti saya ketika memutuskan bergabung sebagai anggota di salah satu klub motor Ninja di kota Medan. Berkumpul dan bergaul dengan rekan-rekan sesama penggila motor Ninja membuat saya semakin mengetahui dan memahami seluk-beluk modifikasi, baik itu modifikasi body maupun upgrade performa mesin.

Tahap awal, saya mulai mengganti ban dengan sepasang ban motif balap—tentunya yang kualitasnya mumpuni. Rekan-rekan di klub cenderung menggunakan ban profil lebar karena lebih aman digunakan untuk merebah saat menikung atau melaju di jalan lurus dengan kecepatan tinggi. Selain itu, ban profil lebar lebih nyaman saat digunakan touring jarak jauh.

Selanjutnya, saya mengganti knalpot standar pabrikan dengan knalpot racing custom. Untuk perangkat buang yang satu ini spesial karena knalpot baru saya merupakan replika Yamaha TZ-125 yang digunakan oleh Doni Tata—pembalap Indonesia—di ajang GP125. Knalpot tersebut saya pesan dari Pakde Kuntjoro ‘Kunco’ (rekan-rekan penggila kecepatan dan Gokillers Ninja Owners Club pasti tak asing lagi dengan nama yang satu ini) langsung dari Bandung dan merupakan edisi terbatas. Selanjutnya mengganti rantai dan gear diikuti membran/katup buluh/reed valve berbahan serat karbon. Tak lupa, kompresi juga jadi lebih padat berkat polish porting pada cylinder head, dan tak ketinggalan aplikasi setang jepit yang awalnya menggunakan milik Kawasaki Ninja 150RR.

Modifikasi awal Ninja 150R
Modifikasi tahap II, saya mengaplikasikan setang jepit Kawasaki Ninja 150RR, undertail, ban racing profil lebar, knalpot racing, cover radiator, & sedikit rombakan di sektor mesin.

Di sektor rombakan pada body motor, saya percayakan seluruh bahan fiber glass dari Chemonk Modified, bengkel modifikasi tersohor di Indonesia. Semuanya PNP (Plug and Play: sistem bongkar-pasang), hanya melakukan sedikit rombakan sederhana. Serat kaca saya aplikasikan di sektor rear hugger (spatbor kolong), undertail, body belakang (ekor) model single seat (sistem bongkar-pasang untuk boncengan), dan kondom tangki. Semua pemasangan custom body, perawatan mesin, dan peningkatan performa mesin saya percayakan sepenuhnya pada bengkel langganan saya, HDS Racing, di jalan Bilal.

Cecen Core di Masjid Agung Meulaboh
Foto ini diambil di depan Masjid Agung Meulaboh, Aceh Barat, saat saya sedang touring Bedah Provinsi NAD.
Modifikasi tahap ini, saya mengaplikasikan custom body di bagian ekor dengan model single seat dari bahan fiber glass.

Proses modifikasi yang saya lakukan tidak instan dan memerlukan waktu relatif lama karena saya terapkan secara bertahap. Biaya yang saya keluarkan juga relatif tidak sedikit (untuk ukuran kantong pribadi saya). Bahkan, demi hasil yang cepat dan memuaskan, saya harus menebus sebuah motor Yamaha Xeon baru untuk saya gunakan sehari-hari selama motor Ninja 150R saya titipkan di bengkel untuk dirombak.

Kini motor Ninja ini saya namakan Kawasaki Ninja 150R EVILutionSport Fighter Edition, karena konsepnya beraliran street fighter yang dikombinasikan dengan sport (penggunaan setang jepit). ‘EVILution’ sendiri adalah pelesetan dari kata ‘Evolution’ (Evolusi: Perubahan/pertumbuhan/perkembangan secara berangsur-angsur atau perlahan-lahan, memerlukan waktu yang relatif lama). Namun karena perubahan saya ditujukan agar tampilan dan performa motor menjadi lebih ekstrim, sadis, brutal, sangar, dan lebih kencang, maka saya pelesetkan menjadi EVIL-ution. Masih berlabur kombinasi warna merah-hitam, namun dengan sedikit sentuhan hijau demi memenuhi permintaan pasangan saya yang menyukai warna hijau.

Cecen Core di Tomok
Foto ini diambil saat touring ke Pulau Samosir (wisata Danau Toba).
Tambahan modifikasi di tahap ini meliputi penambahan kondom tangki, setang jepit baru, headlamp baru, dan pengecatan ulang.



Sekarang, motor ini hanya saya gunakan khusus untuk memuaskan hobi saya sebagai penggila touring, speed freak, dan berkumpul dengan rekan-rekan di klub baru saya, Ninja Owners Club (NOC) MEDAN. Satu hal yang membanggakan diri saya pribadi adalah fakta bahwa saya membangun motor ini menggunakan uang dari saku pribadi saya sendiri, tanpa menyusahkan orang tua.

Motor Ninja 150R ini telah menemani saya menjalani berbagai macam cerita kehidupan sejak akhir tahun 2005 silam. Bagi saya, motor ini adalah bagian dari kehidupan saya. Bukan hanya body baru hasil modifikasi atau upgrade jeroan mesin, motor ini menyimpan berbagai kenangan—suka dan duka—kehidupan saya, dengan setia bersama-sama melalui cuaca panas dan hujan deras. Bagi saya, motor ini adalah bagian dari diri saya sendiri. Seperti yang saya tuliskan di awal blog: Rider dan motornya adalah sejiwa. Karena itu, sebisa mungkin motor kesayangan saya ini akan saya pertahankan, kecuali tentunya ada yang menawar dengan harga yang cocok, senilai dengan kenangan-kenangan saya bersamanya. Jika itu terjadi, anggap saja saya menjual diri. Bukan untuk materi, tapi lebih kepada tahap awal untuk melepaskan kenangan masa lalu dan menatap masa depan... juga untuk memberi kesempatan kepada rider lain untuk merasakan ‘aura’ dahsyat motor ini yang telah didapatkannya dari saya—rider yang telah menjinakkannya.

Cecen Core & Ninja 150R modifikasi
Modifikasi tahap final ini saya menambahkan speedometer Koso RX-2N versi terbaru yang bisa berganti menjadi 8 warna, silencer knalpot yang full chrome, sepasang velg Kawasaki Ninja 150RR, & sensor di roda depan (lampu berwarna biru akan hidup saat mesin dinyalakan).

Ya, keinginan saya untuk membangun motor Ninja telah terpuaskan. Dan sekarang saya sudah siap untuk menyusun resolusi kehidupan ke tahap selanjutnya. Kali ini lebih serius: membangun sebuah rumah tangga.


================================================================

Data Modifikasi:

Custom Body: kondom tangki, body belakang/ekor, rear hugger/spatbor kolong by Chemonk Modified;
Spatbor depan: Kawasaki Ninja 150RR;
Speedometer: Koso RX-2N (full digital indicator with 8 backlight color);
Velg & cakram: Kawasaki Ninja 150RR;
Ban depan: FDR Genzie (100/70-17) – tubeless type - nitrogen pumped;
Ban belakang: FDR Sport-XR Evo (130/70-17) – tubeless type - nitrogen pumped;
Headlamp: Yamaha New Vixion;
Handle setang, handle rem & kopling: KTC Racing;
Rantai: DID 428 silver;
Footstep underbone: Yoshimura;
Knalpot: Replika Yamaha TZ-125 Doni Tata (custom): Silencer full chrome;
Busa api: CLD Racing;
Karburator: Keihin PWK 28;
Air filter/saringan udara: K&N
Reed valve/katup buluh: Boyesen Power Reeds;
Pegas kopling: TDR Racing.
Oli transmisi: Petronas Sprinta 2T 4000;
Bahan bakar: Petronas Primax 92 / Pertamax.

Modifikasi final Ninja 150R
Modifikasi final Kawasaki Ninja 150R EVILution


Modifikasi Kawasaki Ninja 150R Cecen
Kawasaki Ninja 150R EVILution Edition

Modifikasi Kawasaki Ninja 150R
Kawasaki Ninja 150R EVILution Edition di malam hari


Speedometer Koso RX-2N di Kawasaki Ninja 150R
Speedometer Koso RX-2N (full digital indicator with 8 backlight color)


Jika Anda memiliki akun di Facebook, album kumpulan foto evolusi motor Kawasaki Ninja 150R EVILution bisa dilihat di tautan berikut:

Album foto Kawasaki Ninja 150R EVILution by CECEN CORE: The One and Only Edition.

Komentar

  1. Ajiib.,!!!!! Kapan neh si ninin mnginjakkan kaki di titik nol..???
    Si nini sangar dan sadis,,?? Udh d tes blon sma pmbalap liar d pasar 8....??
    Huehuehue,,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Balap liar? Wah, sori Bos... kita maen yg balap keren & legal aja, di tempat yg telah ditentukan : sirkuit balap.

      Masa anak klub motor maennya balap liar?! Malu lah!

      Hapus
  2. Maju trus NOC Medan. ternyata motor ini punya bang bro cecen. seingatku pernah ku geber di simpang juanda bang karna iri liat modif abg. haha sorry ya bang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...., makasih, Bro!
      Wah, pas digeber, saya respons gak? Kalo gak direspons biasanya kondisi jalanan lg rame + pake jaket seragam NOC tuh. Gak enak nanti diliat masyarakat anggota NOC suka kebut2an di jalanan rame.

      Hapus
  3. Salam kenal bang, ane juga pencinta ninin.... mau tanya itu body belakang pake ninja ZX ya???
    klo ban fdr;y licin gak pas jalan hujan???
    klo yg ane licin bgt bang, FDR Sport XR genzi 120-80"18 licin bgt pas hujan..
    mohon share'y... nuhun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya makasih udah sempetin baca blog ane, Brother! Tp setahu saya, gak ada produk FDR berlabel Sport XR Genzi. Dari ukuran yg Brother tuliskan, mungkin itu FDR Sport-XR Evo yg lebih dikhususkan untuk penggunaan sehari-hari (di jalan raya). Ini licin ane asumsikan gak ada pasir di jalanan ya (soalnya kalo ngomongin soal pasir, ban MotoGP pun pasti gak sanggup ngatasin). Kalo ane batasin kebut2an kalo kondisi ujan, jd kalopun cornering, gak sampe 'sadis' kyk pas waktu jalanan kering. Saran ane, kalo Brother jg demen cornering, pakai aja FDR Sport-XR (tanpa embel2 'Evo'). Sport-XR bertipe racing (untuk aspal sirkuit balap). Kelemahan ban tipe ini menurut ane (dari sisi ekonomis), komponnya cpt abis pdhl harganya relatif mahal. Mmm... ada harga, ada kualitas kan?! Hehe...!!!
      Semoga jawaban ane bermanfaat, Brother!

      Hapus
    2. Untuk body belakang (ekor), sebenernya ane pake replika Yamaha R1.

      Hapus
    3. MIKUM,,,,!!! salam kenaL Om,sy hidayat mau nanya ni Om berhubung ninin ane tampilan nyaris mirip sm punya om, spakbor depan ninja rr punya om itu cocok gk dgn ban sy (batlax bt45 110/70 Ring 17)....??? soalnya klo pke spakbor yg standar ane kya petani abis nyangkul air, lumpur nyebar kemana - mana. trus yg belkang jg air pada naik pdhal body belkang sm persis buatan chemonk jg cm ban blakang sy pake (batlax bt45 120/80 ring 18).tuh cover radiator beli dimana ya om??? mhon share ya om . thanks berat HORAZ...!!!

      Hapus
    4. Kalo untuk ukuran ban 110, saya kira masih bisa muat kok di sepatbor depan Ninja RR. Kalo air naik dari ban belakang itu wajar, untuk meminimalisirnya, bisa dipasang pelat nomor dengan breket/dudukan yang diletakkan di dekat lampu belakang (ingat, pake body ori + sepatbor belakang ori air juga masih naik kok).

      Cover radiator saya beli di toko aksesoris motor. Kalo posisi Brother di Kota Medan, banyak tersedia di Jalan Masjid kok.

      Hapus
    5. Aq dijakarta bang, bang cecen bagi nope boleh gk? thank's

      Hapus
    6. Kalo di Jakarta, silahkan aja langsung datang ke Chemonk, Brother!
      Opsi lain rumah modifikasi ada di Layz Motor.

      Hapus
    7. thank berat oM infonya. sukses slalu om.....!!! slam otomotif

      Hapus
    8. Bang cecen mau nanya lg nih, wktu masang lampu depan vixion ditambah breaket apa aj bang? soalnya sy barusan masang lampu new vixion jg sy bingung speedometernya (standar) gk tau mau nyangkut dimana bang ,sambil ngumpulin dana beli koso mohon petunjuknya bang. thank's

      Hapus
    9. Waduh, waktu masang itu emang harus tambah braket, tapi susah jelasinnya kalo disini.
      Bawa aja ke bengkel modifikasi, pasti tau tuh mekaniknya. Atau kalo mo pahe, bawa aja ke tukang las, tapi gak jamin garapannya mulus.

      Hapus
    10. hahhaaha...udh gw coba bang ketukang las tp hasilnya nihil ,dibengkel modif semua dijakarta pada gk mau ribet bilangnya gk bs . boleh bgi pin bb bang ane kirimin gambar mtor gw bang jujur aj bang ane kena virus modif krna liat mtor abang kwkkwwkw parah makanya solusinya cm bs nanya abng lngsung . ni pin aq bang : 2AF5E8E1 (hidayat kenzy ) jkt. thanks bang atas bantuannya.

      Hapus
    11. Sama2, Brother! Senengbisa bantu dan sharing2 tentang motor Ninja. Kebetulan saya belum punya BBM nih.

      Hapus
  4. Mas Cecen ini punya cerita yang kurang lebih sama dengan pengalaman pribadi saya juga.

    Motor impian saya semenjak 2003 adalah Kawak Ninja 150R. Mimpim semenjak 2003 itu akhirnya baru kesampaian di tahun 2011. Saya beli Ninja 150R keluaran 2010 dengan uang saya sendiri! :)

    Yuk Mas, sharing pengalaman lainnya. Kalo ga keberatan, mas follow 2 blog saya ya.. :) Terima kasih sebelumnya.

    Blog CiTOS (Cirebon Two-stroke Owner Society):
    www.cirebon2sos.blogspot.com

    Blog informasi kuliner di Kota Cirebon:
    www.cirebonkuliner.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, selamat karena udah berhasil m'wujudkan impian dengan keringat sendiri, Brother!
      Jadi dimana nih saya bisa baca blog tentang pengalaman Brother dengan motor Ninja 150R kesayangan?
      Nanti saya coba mampir ke Blog Citos deh.

      Hapus
  5. bro Cecen, salam kenal.. saya wilson di sidikalang ....
    saya juga penggemar motor ninja dari thn 2003, tapi baru kesampaian punya bulan lalu...itu pun mampu nya beli yg second (gpp yg penting hasil keringat sendiri ya bro)... bro, mau tanya klo masuk NOC medan,gmn ya?
    tapi saya di sidikalang...apa boleh masuk NOC Medan?
    thanx...Sukses Selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, saya salut sama Bro Wilson soalnya 9 tahun berusaha sendiri mewujudkan impian ngeboyong si Ninin. Makin salut lagi : Dengan biaya sendiri.

      Untuk mendaftar sebagai anggota NOC MEDAN, syarat utamanya :
      1. Harus telah berusia 18 tahun;
      2. Memiliki motor Kawasaki Ninja (all variant);
      3. Memiliki SIM C & STNK yang sah & masih berlaku;
      4. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di NOC MEDAN (dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan yang disampaikan saat mengisi formulir pendaftaran NOC MEDAN).

      Lebih lengkapnya, silahkan meluncur kesini, Brother :

      http://noc.or.id/statis-13-syaratmember.html

      atau

      Facebook NOC MEDAN :

      http://www.facebook.com/NOCMedan/info

      Hapus
  6. wah sangar rek, tpi menurut ane.. Coba agan pasang body belakang M1 n headlamp tetep ninja tipe L aja trus di pendekin.. Psti mantap tuh.

    Sayang saya masih belum di beliin ninin hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, matur nuwun saran & idenya, Cak Adhie.
      Kebetulan saya nih penggemar aliran Street Fighter (Naked Bike). Jd saya milih pake headlamp New Vixion, bukannya Ninja L. Trus Street Fighter itu kan identik dengan ground base yg tinggi.

      Tp ide Cak Adhie layak diwujudkan juga tuh.

      Hapus
  7. maaf gan mw nny ane bru pake ninin, jk ganti body single seat brati g bs bonceng cwek dunk??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok, Bro. Kalo mo bonceng, tinggal copot cover single-seater & pasang jok boncenger. Tuh kan cover single-seat model 'plug and play' (bongkar-pasang).

      Hapus
  8. numpang nanya om...
    Waktu pasang velg belakang ninja RR,, apa aja yg diganti/dirombak??
    Saya coba pasang, tapi gag muat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya tinggal pasang aja, Om, karena basic-nya sama2 velg racing/palang. Cuma nyesuaikan breket depan aja.

      Hapus
  9. gan harga body belakang berpa ya? Saya mw pasang di ninja L pnya saya

    BalasHapus
  10. Posisi Gan Adhie dmn nih? Kalo gak, tebusin aja body saya komplit tuh (ekor single seat, kondom tangki, undertail, & rear hugger).

    BalasHapus
  11. itu carannya biar ganti lampu vixion kelistrikanya gmn ya,kan ninja yg kis masih ac kelistrikanya sedangkan lampu vixion ky gitu yg 65 watt udah harus dc/full wave tegangan untuk lampunya?
    saya pnya ninja 2004 bingung mau kasi lampu yg 65 watt soalnya katanya harus dc kelistrikanya sedangkan ninja saya masih ac,bisa d bantu jelaskan mas bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo kelistrikan sepenuhnya saya serahkan ke mekanik/modifikator, Brother. Memang untuk lampu awalnya sempat bermasalah. Tp setelah cari referensi sana-sini, coba pake bohlam yang ukuran watt-nya lebih kecil atau sekalian cari yang ukuran lumen-nya agak gedean.

      Hapus
  12. sama gan, pertanyaan ane hampir serupa dengan diatas ane, kmrn make spedometer digital n fuelmeter modifan gt diNinja 2010, tapi indikator spedonya malah g'mutar cuma lampunya aj yg idup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Speedometer & fuelmeter digital merk apa, Gan? Koso juga-kah? Kalo sama dgn yg ane pake (Koso) kmrn juga sempat kendala, mekanik angkat tangan, bahkan mekanik Kawasaki resmi juga angkat tangan karena mereka biasanya ngerjain untuk Ninja 250 (4 tak), bukan 150 (2 tak).

      Di Koso sendiri, ada tombol2 digital untuk setting tiap parameternya. Untungnya saya punya kenalan yang udah pernah make Koso untuk di Ninja RR, jadinya terbantu dan semua indikator jalan normal.

      Hapus
  13. Klo untuk haarga kondom tangkinya brpa hrganya om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya beli dari Chemonk sekitar 2 (dua) tahun lalu, harganya Rp.500.000,-
      Lebih jelasnya, coba langsung cek di www.chemonk-modified.com

      Hapus
    2. Bang cecen tolong info nya donk yg bs masang koso RX2N, punya sy rpm doank yg bener yg lainya ngawur. plis ya bang Thank's

      Hapus
    3. Kalo boleh tau, tinggal dimana dulu nih?
      Kalo Bro/Sis tinggalnya di Kota Medan, silahkan mampir ke bengkel HDS di jalan Bilal (sebelah RS Imelda). Itu bengkel rujukannya NOC MEDAN, nanti Inshaa Allah dibantuin sama mekaniknya dan temen2 dari NOC MEDAN.

      Hapus
  14. Kondom tangki M1 & ekor R1 jadi mau dijual ndak bro? Klo boleh tau dilepas berapa? Tolong email ke andyzzakuza@yahoo.com ya bro... tq

    BalasHapus
  15. bang cecen?? kalo buntut yamaha r1 kira2 brapaan yahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu saya tebus di Chemonk Modified kalo gak salah berkisar Rp.1 juta, tapi emang bahannya tebal.
      Kalo di tempat lain saya kurang tahu, mungkin lebih murah di rumah modifikasi lain.

      Hapus
  16. Permisi mas.mau tanya.sepakbor belakangnya tu pake punya motor apa ya.
    Thanks.
    Erik di Balikpapan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bro Kiki, rear hugger/spatbor belakang itu custom atau bikin sendiri dari bahan serat kaca (fiber glass) dengan menyesuaikan besaran ban belakang, jadi bukan comot dari motor lain.

      Hapus
  17. salam mas, saya mau nanya kalau di medan dimana bengkel utk upgrade torsi atas ninja 150rr???kira2 berapa biayanya ya???terima kasih...salam bikers

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa coba ke HDS Medan, jalan Bilal, di sebelah RS Imelda. Bengkel resminya NOC MEDAN tuh. Kalo untuk biaya bisa langsung diskusi dengan bosnya, bilang aja saya (Bro Cecen) yang rekomendasikan. Ada spanduk NOC MEDAN gede tertampang disana.

      Hapus
    2. Bang..itu velgnya masih asli bawaan standart ya???? ban ukuran 130/70/17 bisa masuk di velg ban belakang??????

      Hapus
    3. Velg standar untuk Ninja RR. Kalo standar Ninja R lingkar 18. Bisa pasang ban ukuran itu untuk di velg Ninja RR.

      Hapus
  18. Bang klo spedoneter koso itu dipasang di ninja L ane tagun 2008 bisa gak ya gan ? Klo dipasang di ninja ane spedo ,rpm, sama penunjuk penunjuknya hidup semua enggk gan ? Mohon di jawab ya gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dan berfungsi semua, Brother. Cuma saran saya, karena perbedaan sistem kelistrikan dengan Ninja 2 stroke, sebaiknya di-install oleh orang yang pengalaman atau teknisi langsung dari Koso.

      Hapus
  19. Salam kenal dari banten masbro, mau nanya saya punya ninja r, berminat untuk ganti velg ninja rr. Untuk ubahannya cuma bikin braket buat kaliper rem cakram depan dan modifikasi standar samping itu aja kan selain itu plug and play atau ada ubahan lainnya lagi yah? oh ya setelah ganti ke velg ninja rr efek yang dirasakan mas Joan apa aja yah? ada efek negatifnya gak yah? Kalo ada solusinya sekalian dong. Ane mau ganti ke velg ninja rr soalnya pengereman si ninja r menurut ane kurang begitu pakem dan motor mau dibikin agak rendah biar lebih gampan rebah jadinya ane mau pakai ring 17 velgnya si RR itu. Terimakasih sebelumnya, salam ngebul dan sukses selalu.

    BalasHapus
  20. salam kenal bro, ane pake ninja r. mau ganti velg ninja rr. itu apa aja ya yang perlu dirubah?
    terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  21. Salam kenal bro! Baru sebulan nih ane di Medan. Lagi nyari2 bengkel porting polish di Medan, belum nemu. Kebetulan nemu artikel ini. Bisa kasih pencerahan di mana bengkel porting yg recommended di Medan? Terimakasih bro!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bro bisa sambangin bengkel HDS di Jl. Bilal, sebelah RS Imelda.

      Hapus
  22. om, mau nanya dong. kalo segitiga atas ninja rr di pasang ke ninja r. cocok ga sih? makasi sebelumnya om

    BalasHapus
  23. gan numpang Tanya , motor saya NINJA L mau dibikin seperti motor agan , tapi pake lampu autopal H4 , dudukannya batok pake ninja SS , dan spidometer yang harganya murah & bagus itu apa ya ?
    thank's

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah, masa body racing look tapi pake lampu Autopal, Gan?! Konsepnya agak berseberangan nih.

      Trus kalo barang bagus biasanya gak sejalan dengan harga murah nih. Coba Agan minta diskon aja supaya barangnya lebih murah.

      Selamat berkreasi, Gan!

      Hapus
  24. Bang ane mau tanya,klo pke head lamp new vixion,dudukan lampuny ada yg dirobah gak?

    BalasHapus
  25. Om salam satu aspal dari palembang :D saya punya ninja ss ni , kalo mau ganti pakek pelek palang bawaan ninja rr 150 apa aja yg di ubah ya? Trus ada kendalanya gak? Makasih sebelumnya :D

    BalasHapus
  26. mas, kalau ada contoh modifikasi ninja r hijau, saya mau dong diinfoin

    BalasHapus
  27. Mas itu total ongkos modifikasi abis berapa ya? Thanks

    BalasHapus
  28. #ask bang cecen.. kalau ninja r tipe L mau dibikin kaya tempat sampean. Pake cover body (new rr), trs pake single seater. Itu apa harus memakai kondom tangki. Kalo ga pakai kondom tangki bisa gak?? Matursuwun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punya saya dipakein kondom tangki. Bisa aja tanpa kondom, tapi estetikanya jadi jelek... masa ekor lebar, tangkinya tipis?!

      Hapus
    2. Oke bang. Satu lagi.. kalo mau d bikin kaya tempat sampean itu. Sasis blakang nya harus di press ya bang?? Di jungkitin sedikit keatas.

      Hapus
  29. cara rangaki kabel sepidometer kosobagaimana gan .. newbie tolong di bantu thanks

    BalasHapus

Posting Komentar

Setiap bentuk penyalinan (copying) blog ini harus menyertakan link/URL asli dari Blog CECEN CORE.

Postingan populer dari blog ini

27 Oktober: Hari Blogger Nasional

Seandainya Dahulu Saya ... (Sebuah Penyesalan)

Cerita Liburan Long Weekend di Kota Bandung Bersama Keluarga