Clarissa Astrid Sofia Friezcen, Putri Ayah
Untuk:
Clarissa, putri kecil Ayah.
Clarissa, putri kecil Ayah.
Clarissa, tahukah kamu … Ayah dan Bunda telah melalui banyak hal untuk bisa bertemu denganmu.
Tahukah kamu, pengorbanan yang ditempuh Bunda demi menjagamu sejak dalam kandungan?
Itu karena kami telah menyayangimu, bahkan sebelum kamu dilahirkan.
Clarissa, kehadiranmu mewujudkan mimpi terindah kami. Kecantikanmu begitu sempurna, meluruhkan seluruh emosi kami.
Ketika kamu membuka mata mungilmu, dunia seperti berhenti berputar, kami tak mampu melepaskan pandangan takjub padamu.
Dan ketika kamu menangis, kamu menghentakkan dunia kami. Seketika kami sadar, hanya kamilah pelindungmu di saat siang dan malam.
Clarissa—putri Ayah, … Ayah akan melakukan segalanya untuk melindungimu, bahkan saat Ayah tak mampu lagi berdiri.
Saat bersamamu, tak ada seharipun Ayah melewatkan ciuman di pipimu. Ayah meneteskan air mata setiap kali pergi meninggalkanmu.
Tak ada yang lebih Ayah inginkan selain melihat senyuman di bibir mungilmu setiap hari.
Clarissa, tumbuhlah menjadi wanita yang sesuai dengan namamu: Putri kami yang cantik, pintar, bijaksana, dan penuh kelembutan.
Bawalah kebahagiaan dan wujudkan mimpi banyak orang, seperti kamu memberikan warna-warni dalam kehidupan kedua orang tuamu.
Clarissa, yakinlah bahwa kami telah mencoba memberikan semua yang kami miliki, meskipun kami sendiri merasa itu tak pernah cukup. Kami mencoba melimpahkanmu dengan kasih sayang, kebersamaan, dan kenangan-kenangan indah, karena itulah harta yang sesungguhnya dalam keluarga.
Sejak kamu lahir dan menyambut dunia, lengkaplah sudah harta kami. Tapi tahukah kamu, bukan hanya kamu yang menyambut dunia siang itu, tapi dunia juga menyambutmu.
Putriku, dalam setiap pikiran dan tindakanmu, ingatlah apa yang telah dicontohkan oleh bunda dan ayahmu. Teladanilah kesabaran dan optimisme yang diwariskan Bunda, hadapilah dunia dengan kepala tegak dan ketegasan seperti layaknya Ayahmu, tapi selalu ada waktu dan canda tawa untuk keluarga.
Tak ada yang lebih Ayah inginkan selain melihat senyuman di bibir mungilmu setiap hari.
Clarissa, tumbuhlah menjadi wanita yang sesuai dengan namamu: Putri kami yang cantik, pintar, bijaksana, dan penuh kelembutan.
Bawalah kebahagiaan dan wujudkan mimpi banyak orang, seperti kamu memberikan warna-warni dalam kehidupan kedua orang tuamu.
Clarissa, yakinlah bahwa kami telah mencoba memberikan semua yang kami miliki, meskipun kami sendiri merasa itu tak pernah cukup. Kami mencoba melimpahkanmu dengan kasih sayang, kebersamaan, dan kenangan-kenangan indah, karena itulah harta yang sesungguhnya dalam keluarga.
Sejak kamu lahir dan menyambut dunia, lengkaplah sudah harta kami. Tapi tahukah kamu, bukan hanya kamu yang menyambut dunia siang itu, tapi dunia juga menyambutmu.
Putriku, dalam setiap pikiran dan tindakanmu, ingatlah apa yang telah dicontohkan oleh bunda dan ayahmu. Teladanilah kesabaran dan optimisme yang diwariskan Bunda, hadapilah dunia dengan kepala tegak dan ketegasan seperti layaknya Ayahmu, tapi selalu ada waktu dan canda tawa untuk keluarga.
Ayah dan Bunda memang tak sempurna, itu juga membuatmu tak sempurna. Tapi, bukankah ketidaksempurnaan yang membuat kita sempurna sebagai manusia?! Renungkanlah bahwa selalu ada makna dari setiap hal. Ingatlah bahwa kamu punya kekuatan untuk menghadapi segala aral. Namun jika kamu terjatuh, selalu ada tempat untuk kembali: Bunda dan Ayah.
Tak peduli apapun yang datang di kehidupan nanti, kamu tetap putri Ayah, kamu tetap di hati dan pikiran Ayah.
Mungkin Ayah tak selamanya bisa mendampingimu, tapi yakinlah bahwa apa yang telah Ayah ajarkan akan bisa memandumu menghadapi dunia. Ayah akan selalu ada dalam setiap aliran darahmu, detak jantung, dan nafasmu.
Waktu berlalu, masih segar di ingatan Ayah ketika kamu baru dilahirkan: begitu mungil, wajahmu merah merona, dengan tangisan yang melenyapkan sunyi, mengalihkan keramaian, namun mendatangkan harapan. Kamu menangis kencang ketika pertama kali Ayah menemuimu. Dan seketika kamu berhenti menangis ketika Ayah mengumandangkan Iqamah di telinga kirimu, apakah kamu mencoba mengenali suara Ayah, Nak? Benar-benar indah, pengalaman takkan terlupakan untuk Ayah.
Saat masih bayi, kamu selalu tertidur lelap saat Ayah mengelus rambutmu sambil membisikkan harapan padamu. Apakah kamu merasa tenang karena Ayah menjagamu, Nak? “Sehat-sehat, Anak Ayah; mimpi indah, tidur yang pulas, ada Ayah yang menjagamu.”
Clarissa—putri Ayah, ingatlah selalu bahwa kami telah mencintaimu bahkan sebelum kamu dilahirkan. Tak ada satupun mimpi yang melebihi keindahan nyatamu, jangan biarkan orang lain mengatakan sebaliknya!
Kini, sambutlah dunia, Anakku! Dan jika dunia menekanmu, mari kita lawan bersama!
Make me Smile and bring tears to my eyes..
BalasHapusCongratulation for Beautiful Baby Girl!
Thank you so much for read my blog. Hope you've got inspired in any possible way.
Hapusmantep diksinya cem cerpen
BalasHapusjadi pengen punya baby
sehat selalu bg cecen and waif and daugternya
Aamiin! Makasih, Yoga!
HapusWaktu nulisnya sih gak mikirin diksi, cuma emang banyak emosi terlibat di dalamnya.
nyatanya terharu sekali baca blog ini knapa hri ne sih baru dibuka? untuk Dek Clarissa be influential women in the world and the hereafter!! untuk Ayah dan Bunda Adex Clarissa selalu semangat dan sukses trus ya,,,salam ukhuwah :)
BalasHapusAamiin!
BalasHapusNambah lagi 1 doa untukmu, Nak.
Terima kasih, Ukhty Karmini!
congratz kak atas kelahiran putrinya. semoga penuh berkah bagi keluarganya.
BalasHapusooo iya kak kalau ingin tahu tentang cara membuat website gratis yukk disini saja terimakasih.
Clarissa pasti akan memberi warnanya sendiri. Dan itu ia dapatkan dari warisan kedua orangtuanya.. Jadilah anak yg hebat ya sayang tulang.. Mmuaach. Miss u syg..
BalasHapusAamiin!
HapusClarissa sudah hebat dan masih akan terus berkembang.
Terima kasih, Tulang!