10 Jersey Terkeren Klub Sepakbola Top Eropa Musim 2015-2016 Yang Wajib Dimiliki Kolektor

Kompetisi sepakbola di Benua Eropa musim 2015-2016 memasuki pekan-pekan terakhir. Para kandidat kuat juara mulai nampak. Di beberapa negara, saat ini malah juara telah ditentukan dengan masih menyisakan beberapa pekan tersisa, sebut saja di Perancis, di mana Paris Saint-Germain (PSG) menjadi tim yang sangat digdaya dan tampil terlalu dominan di Ligue 1. Zlatan Ibrahimovic, dkk. pun dinobatkan sebagai juara dengan memecahkan berbagai rekor.

Sepakbola tak lepas dari fashion, bukan hanya soal mode tapi juga pangsa bisnis yang sangat menggiurkan bagi produsen apparel (pakaian) dan sponsor. Tak ayal, sebelum musim kompetisi baru bergulir, para fans dari seluruh penjuru dunia dibuat penasaran seperti apa penampakan baju zirah para pemain klub sepakbola idola mereka. Desain jersey yang keren dan terkadang mengandung nilai filosofis bakal laris bak kacang goreng di pasaran. Kesuksesan para desainer untuk menciptakan jersey tak hanya ditentukan dari pasar merchandise resmi, tapi juga jersey-jersey gelap yang beredar di black market, itu sudah cukup memberikan gambaran betapa jersey mereka bernilai.

Bagi para kolektor jersey, fans sejati, atau bagi mereka yang hanya ingin tampil gaya dengan jersey keren, 10 (sepuluh) jersey klub top Eropa berikut sepertinya layak (dan seharusnya sudah) dijadikan koleksi di lemari atau berlaga di atas lapangan.

Catatan: Jersey dan klub berikut tidak diurutkan dari yang terkeren atau sebaliknya. Tulisan ini adalah pendapat penulis. Pembaca diperkenankan memiliki pendapat dan argumen yang berbeda. Gambar yang ditampilkan bukan koleksi pribadi, melainkan diambil dari berbagai sumber di internet.


1. Borussia Dortmund (Jerman, home & third).

Sulit untuk tidak memasukkan nama Borussia Dortmund ke dalam daftar, kesampingkan faktor desain, Pierre-Emerick Aubameyang, dkk. sudah lebih dulu memiliki keunggulan warna jersey yang eye-catching: kuning stabilo berpadu dengan hitam solid sebagai jersey kandang mereka. Tak ayal, kepercayaan diri tinggi menyelimuti setiap kali berlaga di Signal Iduna Park. Warna hitam disematkan pada kerah dan motif garis di kedua lengan dengan logo Puma berwarna kontras. Garis-garis hitam tipis juga disematkan horisontal di bagian depan; sangat elegan. Pun jika harus bertandang ke markas lawan, Marco Reus, dkk. masih bisa tampil keren dengan balutan jersey putih berpadu pola garis kuning di lengan.



2. Paris Saint-Germain (Perancis, home & away).

Beberapa musim terakhir, PSG tampil sangat stylish dengan paduan warna dan desain jersey mereka. Susah untuk melupakan betapa fenomenalnya jersey kandang dan tandang PSG musim 2013-2014 yang menuai banyak pujian. Di musim ini pun, PSG tetap tampil stylish dengan balutan jersey kandang berwarna biru dongker (navy blue) dengan aksen garis warna merah-putih khas klub ibu kota Perancis. Jika itu belum cukup memukau, lihatlah desain dan paduan warna di jersey tandang mereka yang berwarna putih; sangat elegan, perpaduan antara pola klasik dan teknologi modern.



3. AS Roma (Italia, home).

Tak ingin ketinggalan dengan klub ibu kota Perancis, klub kebanggaan masyarakat ibu kota negeri pizza juga tampil gagah bak serdadu Romawi kuno. Kali ini produsen apparel asal Amerika Serikat (AS), Nike, membuat sebuah masterpiece (mahakarya) untuk jersey kandang yang dikenakan Radja Nainggolan, dkk. Tampilan minimalis dengan warna jingga, kuning, dan merah saling berpadu membentuk sebuah zirah yang bukan hanya mengintimidasi lawan yang datang ke Stadio Olimpico, tapi juga menuai banyak pujian dari fans.



4. Olympique Marseille (Perancis, away).

Perpaduan warna hitam dan biru muda tak pernah membosankan dan selalu bisa menghasilkan kombinasi yang kontras dan eye-catching. Dua warna ini dipadukan dengan desain jersey bergaris vertikal, berkesan modern. Aplikasi warna biru muda juga ditambahkan sebagai tiga garis khas Adidas di lengan, juga di bagian dasar lengan. Desain jersey tandang Olympique Marseille ini mirip jersey kandang Bayern Munchen musim 2014-2015, hanya berbeda warna.



5. AS Monaco (Perancis, home).

Produsen apparel asal AS, Nike, mendapat banyak kritikan musim ini karena desain-desain jersey mereka yang terkesan monoton dan membosankan. Namun tidak demikian dengan apa yang mereka lakukan pada jersey kandang AS Monaco. Desain diagonal dan warna tradisional merah-putih masih dipertahankan. Ditambah dengan garis berwarna emas di bagian samping dan bawah lengan, jersey klub kebanggaan rakyat Monaco ini tampil modern dan minimalis.



6. AC Milan (Italia, home).

Setelah mendapat banyak kritikan di musim lalu akibat desain dan warna jersey kandang yang mendobrak tradisi, kali ini tim asal kota mode Italia tampil lebih trendi meski masih mengusung filosofi berbeda pada warna merah yang digunakan, yaitu lebih gelap (merah tua/maroon). Sedangkan tiga garis ciri khas Adidas dibuat berwarna abu-abu dan masih disematkan di bagian atas lengan. Sepertinya tahun ini adalah tahun terakhir raksasa apparel Jerman membuat tiga garis di bagian tersebut karena bocoran desain jersey kandang AC Milan musim depan telah banyak beredar di dunia maya dengan tiga garis abu-abu berpindah kebagian samping jersey. Selain itu, lambang asli klub yang selama dua musim terakhir digantikan oleh logo *St. George Cross, akan kembali digunakan pada musim depan. Jadi, tentu saja jersey yang tampil beda ini layak masuk dalam daftar koleksi.

* Logo St. George Cross merupakan lambang Kota Milan. Logo ini sebenarnya juga terdapat di logo asli klub. Filosofinya adalah penghargaan terhadap kota dan klub yang sarat dengan sejarah.



7. Glasgow Celtic (Skotlandia, home).

Produsen apparel asal AS, New Balance, melakukan invasi bisnis besar-besaran musim ini dengan menjadi sponsor beberapa klub sepak bola raksasa Eropa seperti Liverpool, FC Porto, dan Stoke City. Namun, menurut penulis, hanya raksasa sepakbola Skotlandia, Glasgow Celtic, yang tampil segar musim ini dengan nuansa warna hijau dan putih. Kerjasama perdana dengan New Balance berhasil menciptakan sebuah mahakarya tanpa menghilangkan ciri khas garis hijau-putih horisontal ala Celtic. Bagi penulis, jersey ini sangat istimewa karena mirip dengan desain jersey kandang klub kebanggaan, Persebaya 1927, musim 2012-2013. Benar-benar tampilan hijau yang menyegarkan.

Jersey Kandang Glasgow Celtic musim 2015-2016 mirip jersey kandang Persebaya 1927 (kanan bawah) musim 2012-2013


8. Bayer Leverkusen (Jerman, home).

Raksasa Jerman, Bayer Leverkusen, tampil gagah di kandang dengan mengenakan jersey kebesaran warna hitam-merah dengan motif garis horisontal di bagian depan dan warna hitam solid untuk bagian punggung. Tak lupa, tiga garis khas Adidas warna merah disematkan di bagian lengan. Wajar jika Javier 'Chicharito' Hernandes, dkk. selalu tampil impresif musim ini di Bundesliga.



9. Atletico Madrid (Spanyol, home & away).

Pujian banyak diberikan kepada desainer jersey Atletico Madrid, setidaknya dalam dua musim kompetisi terakhir. Kombinasi tiga warna merah-putih-biru berhasil dipadukan dengan sangat brilian pada jersey kandang mereka, menghadirkan desain jersey yang bernuansa segar dan elegan. Tak cukup sampai di situ, para penggemar dan kolektor 'dipaksa' merogoh saku lebih dalam untuk jersey tandang mereka yang menampilkan dominasi warna biru gelap beraksen merah minimalis di bagian kerah, samping, dan bawah lengan. Mungkin faktor jersey keren ini turut memompa semangat dan prestasi klub asal ibu kota Spanyol.



10. Manchester City (Inggris, away).

Minimalis, futuristik, memukau. Tiga kesan itu bisa dengan mudah didapatkan dalam desain dan paduan warna pada jersey tandang Manchester City musim 2015-2016. Warna biru navy dipadukan dengan biru langit ditambah desain logo dan sponsor monochrome berwarna electric blue. Tak cukup sampai di situ, di bagian lengan juga disematkan motif permukaan bulan, disebut Blue Moon, mengacu pada judul lagu kebanggan klub dan pendukung.




Itulah daftar 10 klub sepakbola top Eropa dengan desain dan warna jersey terkeren musim kompetisi 2015-2016. Jersey mana saja yang sudah jadi koleksi Anda? Karena tulisan ini didasarkan pada penilaian subjektif penulis, maka perbedaan pendapat pasti ada dan merupakan bagian dari diskusi. Silakan berkomentar jika Anda memiliki penilaian lain.

Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hours: Film Terakhir Paul Walker yang Menginspirasi Ayah; Sebuah Resensi

Cerita Liburan Long Weekend di Kota Bandung Bersama Keluarga

Pengalaman Liburan ke Ancol dan Menginap di Discovery Hotel and Convention