Touring Bareng NINJA OWNERS CLUB BOGOR ke Tanjung Lesung dan Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten
Cerita touring saya bersama dengan rekan-rekan NINJA OWNERS CLUB (NOC) BOGOR dan Bro Yayan—NOC JAKARTA—sebenarnya
dimulai secara kebetulan, ketika saya bertugas untuk diklat di Kota Bogor
selama tiga minggu (dari tanggal 18 Juni s.d. 6 Juli 2012). Ajakan Bro Amar—Ketua NOC BOGOR—untuk touring
ke Tanjung Lesung bagi saya merupakan tawaran menggiurkan yang sulit ditolak,
karena saya pribadi adalah penggila petualangan dan penggemar touring.
Dimulai saat hari Jumat malam, 29
Juni 2012, saat itu Bro Amar dan Bro Yayan menjemput saya di mess Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Kementerian Keuangan di jalan Gadog, Kota Bogor. Kemudian kami makan malam
sekaligus berwisata kuliner bareng di Roti Bakar Tampomas. Kami bertiga memesan
menu Roti Batam. Jujur, saya baru tahu nama kulineri satu ini, dan rasanya
benar-benar membuat saya ketagihan. Roti Batam adalah lapisan roti tawar yang dibalut dengan telur mata sapi (seperti
omelet sandwich) dan diolesi dengan
selai markisa. Selanjutnya kami menuju ke rumah Bro Ade, salah seorang Dewan Gokil NOC BOGOR,
untuk bersilaturahmi dan bertukar pikiran demi kemajuan NOC.
Malam semakin larut, kami bertiga pun pamit dan beristirahat di rumah Bro Amar.
Bro Amar, saya, dan Bro Yayan saat berwisata kuliner di kota Bogor |
Pagi hari, Sabtu, 30 Juni 2012,
pukul 08.10 WIB: Delapan orang tim touring
start dari kediaman Bro Amar
untuk kemudian menjemput Bro Yaman
dan Bro Doni di rumahnya.
Beruntungnya saya karena Bro Doni
memiliki dua motor Kawasaki Ninja dan bersedia meminjamkan motor Ninja 150R-nya
pada saya untuk digunakan selama touring.
Sebelumnya, saya membonceng
pada Bro Wandi. Perjalanan menuju
Tanjung Lesung pun kami mulai. Anggota tim terdiri atas sepuluh orang: Bro Amar, Ade, Vio, Wandi, Yaman, Yudha,
Dimas, Doni, Yayan, dan saya. Masing-masing mengendarai motor sendiri.
Jalan
menuju ke Rangkas Bitung, Provinsi Banten, sebagian rusak parah dan sedang
dilakukan perbaikan di beberapa titik. Sedangkan beberapa bagian lagi merupakan
jalan baru yang masih mulus dengan tikungan-tikungan yang asyik untuk dilahap
dengan cornering (merebah). Saya
sendiri karena belum menyatu dengan motor dan faktor ban yang kecil dan sedikit
botak, sempat kesulitan mengimbangi skill
rekan-rekan NOC BOGOR. Apalagi
menurut Bro Doni, motor yang saya
gunakan baru saja mengalami kecelakaan dan bengkok di bagian footstep kiri. Hal ini memang cukup
mengganggu riding position dan feeling saya.
Setelah sekitar 3,5 jam riding dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, tim memutuskan berhenti di salah satu kedai di daerah Rangkas Bitung, Provinsi Banten. Di sini kami beristirahat sambil makan dan minum untuk memulihkan stamina. Setelah satu jam beristirahat, tim melanjutkan perjalanan untuk bertemu dengan Bro Erik dari NOC BANDUNG yang kebetulan saat itu sedang berada di rumahnya di daerah Rangkas Bitung. Kami singgah sebentar untuk beristirahat kembali sekaligus bersilaturahmi dengan Bro Erik dan keluarga. Selanjutnya, gas pol ke Tanjung Lesung.
Setelah sekitar 3,5 jam riding dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, tim memutuskan berhenti di salah satu kedai di daerah Rangkas Bitung, Provinsi Banten. Di sini kami beristirahat sambil makan dan minum untuk memulihkan stamina. Setelah satu jam beristirahat, tim melanjutkan perjalanan untuk bertemu dengan Bro Erik dari NOC BANDUNG yang kebetulan saat itu sedang berada di rumahnya di daerah Rangkas Bitung. Kami singgah sebentar untuk beristirahat kembali sekaligus bersilaturahmi dengan Bro Erik dan keluarga. Selanjutnya, gas pol ke Tanjung Lesung.
Tim touring saat berfoto bersama saat beristirahat di sebuah kedai di daerah Rangkas Bitung |
Sore hari, tim tiba di areal wisata Tanjung Lesung. Sayangnya, seluruh penginapan yang ada telah penuh. Ini konsekuensi dari musim liburan sekolah dan akhir pekan. Tak ingin pulang dengan tangan hampa, tim pun melanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata pantai Carita di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Di kawasan ini pun, villa telah penuh terisi. Tim survey NOC BOGOR pun bergerak untuk mencari dan mem-booking villa yang kosong. Sambil menunggu, kami memborong makanan otak-otak dan es kelapa muda sambil beristirahat di pinggir pantai. Ya, hitung-hitung ikut memajukan perekonomian masyarakat setempat.
Menjelang maghrib, tim survey berhasil menemukan sebuah villa
yang baru saja di-cancel oleh customer. Akhirnya, kami bisa bermalam
dengan tenang di villa yang langsung menghadap ke pantai. Acara malam hari kami
isi dengan nongkrong bareng, makan
malam bersama dengan menu ikan dan cumi bakar. Segelas kopi menghangatkan badan
saat angin laut yang dingin berhembus tanpa henti. Saya sendiri karena dilanda
lelah dan kantuk yang luar biasa, akhirnya tertidur pulas malam itu. Sedangkan
sebagian rekan yang lain memilih untuk bermain kartu.
Tim berfoto di Tanjung Lesung |
Makan bersama seperti ini bisa memupuk rasa kebersamaan diantara sahabat |
Minggu pagi, 1 Juli 2012, pukul
06.00 WIB: Saya bangun dari tidur dan memilih untuk menikmati suasana pantai
pagi itu. Udara dingin ditambah dengan hembusan angin sempat membuat saya
menggigil, tapi tak setiap hari saya dapat menikmati suasana pantai Carita
dengan pasir putihnya yang membentang indah. Lagipula, sebungkus nasi dan
segelas kopi telah siap tersaji untuk menghangatkan badan dan memberikan asupan
energi pagi itu. Bahkan setelahnya, beberapa rekan NOC BOGOR memilih untuk berenang di pantai. Saya dan beberapa rekan
lain merasa cukup dengan menikmati suasana dari pinggir pantai yang hiruk pikuk
dengan wisatawan. Melihat deburan ombak yang menyapu pantai juga sudah cukup
memberikan ketenangan bagi saya. Sayangnya, tim harus kehilangan seorang
anggota pagi itu. Bro Yayan terpaksa
harus meninggalkan tim dan kembali ke Jakarta lebih awal karena ada acara
keluarga.
Saya, Bro Yuda, & Bro Yaman membentangkan spanduk NOC BOGOR di pantai Carita |
Pukul 11.00 WIB, tim yang kini
terdiri atas sembilan orang, bersiap untuk kembali ke kota Bogor. Untuk
mempersingkat waktu dan supaya tidak jenuh, tim memilih rute yang berbeda. Kali
ini saya sudah mendapatkan feeling ke
motor. Akhirnya saya bisa merangsek ke barisan depan saat rekan-rekan memacu
kecepatan motornya sambil cornering
di tikungan-tikungan mulus dan sebagian besar berkarakter cepat. Tim sempat
singgah untuk makan dan beristirahat di daerah Rangkas Bitung, Banten. Sore
menjelang, tim pun tiba kembali di rumah Bro
Doni dan beristirahat. Selanjutnya, tim membubarkan diri. Saya pun kembali ke mess Pusdiklat
Anggaran & Perbendaharaan dengan dibonceng oleh Bro Wandi dan diantar langsung oleh Bro Amar. Sebelum berpisah, kami bertiga menyempatkan diri santap
malam bareng di Warung Sate Haji
Kadir yang terletak di seberang mess. Touring
pun berakhir dengan lancar dan tanpa kendala berarti. Pukul 19.30 WIB saya telah tiba di mess.
Terima kasih kepada rekan-rekan NOC BOGOR yang telah mengajak saya dan Bro Yayan touring bareng dan bisa merasakan eratnya persahabatan dan ramahnya sambutan dari rekan-rekan NOC BOGOR: Bro Vio, Yaman, Yudha, Dimas, atas pengalaman dan kebersamaannya; Bro Ade atas sambutan dan foto-fotonya; Bro Doni untuk pinjaman motornya. Bro Wandi yang telah mengantarkan saya kembali ke mess meski harus berjuang menembus kemacetan kota Bogor yang parah; Bro Amar atas ajakan dan sambutannya; Bro Erik dari NOC BANDUNG dan keluarga atas sambutannya; dan Bro Yayan yang telah bersedia meluangkan waktunya demi kebersamaan sebuah keluarga yang disebut NOC INDONESIA.
Jadi, bergabunglah bersama NOC dan rasakan sendiri bagaimana sebuah klub motor mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan layaknya sebuah keluarga. NOC memang Truly Brotherhood.
Terima kasih kepada rekan-rekan NOC BOGOR yang telah mengajak saya dan Bro Yayan touring bareng dan bisa merasakan eratnya persahabatan dan ramahnya sambutan dari rekan-rekan NOC BOGOR: Bro Vio, Yaman, Yudha, Dimas, atas pengalaman dan kebersamaannya; Bro Ade atas sambutan dan foto-fotonya; Bro Doni untuk pinjaman motornya. Bro Wandi yang telah mengantarkan saya kembali ke mess meski harus berjuang menembus kemacetan kota Bogor yang parah; Bro Amar atas ajakan dan sambutannya; Bro Erik dari NOC BANDUNG dan keluarga atas sambutannya; dan Bro Yayan yang telah bersedia meluangkan waktunya demi kebersamaan sebuah keluarga yang disebut NOC INDONESIA.
Jadi, bergabunglah bersama NOC dan rasakan sendiri bagaimana sebuah klub motor mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan layaknya sebuah keluarga. NOC memang Truly Brotherhood.
Salam Truly Brotherhood,
Sekretaris NOC MEDAN,
ARISANDY JOAN HARDIPUTRA (Bro Cecen)
NOC.683
Baca juga tulisan saya tentang touring bareng rekan-rekan NOC BOGOR ke Tanjung Lesung dan pantai Carita yang dimuat sebagai artikel di laman Republika Online kolom Komunitas Ninja Owners Club. Silahkan klik tautan di bawah ini:
Touring Bareng @ninjaownersclub Bogor ke Tanjung Lesung
Klik tautan di bawah ini untuk membaca blog saya sebelumnya tentang kegiatan touring:
NOC MEDAN Goes To Java & Jamnas KNI VI Tahun 2012, Cirebon
Touring Ninjers Independen Keliling Danau Toba, 14-15 Januari 2012
Daftar Tautan lain:
Laman Ninja Owners Club: www.noc.or.id;
Laman Facebook saya: www.facebook.com/coreycen.
I every time used to read post in news papers but now as I am a user of
BalasHapusweb so from now I am using net for articles or reviews, thanks to web.