Selamat Tahun Baru 2014: Sebuah Kaleidoskop Pribadi Sepanjang Tahun 2013 dan Resolusi 2014

Selamat tahun baru 2014!

Bagaimana cara Anda menyambut kedatangan tahun 2014? Menyaksikan pesta kembang api, atau malah ikut menyalakan kembang api? Pesta barbeque bersama keluarga? Atau sekedar menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang? Bagaimanapun itu, saya yakin pasti berkesan. Saya sendiri melewatkan malam pergantian tahun dengan berkumpul bersama keluarga besar istri sambil mengadakan pesta barbeque kecil-kecilan, makan bersama, dan bermain kartu.

Jika Anda termasuk orang yang suka melewatkan malam tahun baru dengan hura-hura atau berpesta kembang api, tahukah Anda berapa banyak racun yang dihasilkan melalui mesiu kembang api yang tersebar di langit kita? Pembakaran kembang api menghasilkan gas sulfur (belerang) dan karbondioksida. Gas sulfur bisa menyebabkan terjadinya hujan asam jika bereaksi dengan uap air di awan. Apakah Anda tahu akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam? Hujan asam sangat berbahaya bagi lingkungan, termasuk kehidupan hewan, tumbuhan, dan bahkan manusia. Hujan asam bisa meracuni perairan dan berbahaya bagi ikan dan organisme yang hidup di dalamnya. Hujan asam juga bisa membuat tanaman layu dan kering, membunuh organisme yang hidup dalam tanah, mempercepat korosi logam, dan merusak lapisan cat bangunan. Jika Anda sedang menjemur pakaian, hujan asam akan merusak pakaian Anda, khususnya pakaian yang berwarna putih, akan menjadi kekuningan. Bayangkan ribuan ton gas sulfur dan karbondioksida yang mengotori atmosfer kita, berasal dari nyala kembang api dari seluruh penjuru dunia pada malam tahun baru.

Karbondioksida di udara bisa menimbulkan efek rumah kaca yang membuat suhu atmosfer bumi kita semakin panas dan menipis. Jadi jangan heran jika semakin lama suhu bumi semakin panas, yang lebih populer dengan istilah pemanasan global (global warming). Bukan hanya polusi udara yang bisa dihasilkan oleh kembang api, polusi suara yang dihasilkan dari efek meledaknya juga berbahaya bagi organ pendengaran kita, termasuk efek kejut yang dihasilkannya pada kerja jantung. Pun demikian dengan sorotan lampu-lampu dan cahaya sinar laser yang biasa diatraksikan pada malam pergantian tahun, bisa menimbulkan polusi cahaya dan melepaskan energi panas ke udara, termasuk merusak indera penglihatan.

Tahukah Anda, sekitar 5.000 ekor burung mati di Arkansas, A.S. pada saat tahun baru 2012? Lalu banyak warga yang jatuh sakit akibat buruknya polusi udara di Cina setelah perayaan Tahun Baru Cina (Imlek) yang juga identik dengan kembang api dan pertunjukan sinar laser. Bahkan pemerintah Cina sampai mengeluarkan batasan penjualan dan pemakaian kembang api saat Imlek.

Jadi, bagaimanapun cara Anda merayakan malam-malam tahun baru berikutnya, rayakan dengan lebih bijak, bermanfaat, dan tidak sekedar untuk bersenang-senang.

Di tulisan kali ini, saya akan memaparkan beberapa kejadian penting yang telah terjadi (kaleidoskop) dalam kehidupan pribadi sepanjang tahun 2013 lalu, serta mencoba menyusun kembali resolusi untuk tahun ini.

5-6 Januari 2013: Touring bersama rekan-rekan dari Ninja Owners Club (NOC) Medan dalam rangka perpisahan saya yang akan meninggalkan Kota Medan karena instansi tempat saya bekerja memutasikan ke Kota Banda Aceh. Touring ini menjadi begitu berkesan karena akhirnya menjadi touring terakhir saya dan para sahabat sebagai pria-pria lajang sebelum akhirnya kami menikah. Rute yang kami lalui adalah Medan - Berastagi - Kabanjahe - Harangaol - Simarjarunjung - Garoga - Sidamanik - Pematangsiantar - Tebing Tinggi - Medan. Terima kasih untuk rekan-rekan dan sahabat-sahabat saya di NOC Medan.

Touring Ninja Owners Club (NOC) Medan


7 Januari 2013: Momen yang sangat berkesan dan mendebarkan karena saya memberanikan diri menghadap kedua orangtua pasangan dan melamarnya secara tidak resmi. Di hari ini juga kami memutuskan tanggal pernikahan kami, 10 Maret 2013, bertepatan dengan hari ulang tahun pasangan. Namun ternyata, setelah melakukan survei ke lokasi resepsi, gedung telah full booked di tanggal tersebut. Akhirnya pernikahan pun ditunda menjadi tanggal 24 Maret 2013.

9 Januari 2013: Perpisahan dengan rekan-rekan dan kolega di KPPN Medan I. Momen yang sangat mengharukan dan sekaligus menyebalkan bagi saya karena biasanya saya melepas kepergian rekan-rekan, kini saya juga harus memberikan pesan dan kesan selama sedekade bekerja di Kota Medan. Menyebalkan karena dari delapan orang yang mutasi, hanya saya yang tidak sesuai dengan pilihan atau permintaan lokasi mutasi. Mutasi saya ke Kota Banda Aceh bukan hanya sekedar meninggalkan pekerjaan, tapi juga meninggalkan kehidupan yang begitu berkesan selama tinggal di Kota Medan yang telah saya anggap seperti kampung halaman sendiri.

Memberikan kesan dan salam perpisahan pada para pegawai KPPN Medan I menjelang mutasi ke KPPN Banda Aceh


12 Januari 2013: Momen pertama kali saya menginjakkan kaki di Kota Banda Aceh setelah mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Bersih, infrastruktur kota yang bagus, arus lalu lintas yang lancar, dan cuaca panas menyengat adalah kesan pertama saya tentang Kota Banda Aceh. Selama dua malam saya menumpang inap di kediaman salah seorang rekan saya.

14 Januari 2013: Momen saya bekerja di kantor baru, KPPN Banda Aceh. Rekan-rekan kerja baru mayoritas masih berusia relatif muda dibandingkan kolega lama di Medan, artinya tantangan baru. Sistem dan strategi kerja juga baru, suasana kerja lebih santai dibandingkan kantor lama, atasan fleksibel dan tidak otoriter. Kekurangannya, ruang kerja kurang rapi, banyak berkas berserakan.

Baca juga blog saya berjudul: Berusaha Melanjutkan Hidup Pasca Mutasi Ke Kota Banda Aceh

22 Januari 2013: Pengalaman gempa pertama kali di Kota Banda Aceh. Gempa berkekuatan 6 Skala Richter (SR) terjadi pukul 05.30 WIB dan membuat saya dan rekan-rekan yang tinggal di mes berlarian keluar dalam keadaan masih mengantuk. Saya anggap gempa ini sebagai 'sambutan selamat datang'.

16 Februari 2013: Sesi pemotretan pre-wedding saya dan pasangan. Ada tiga tema yang kami usung: Formal, touring/balap motor, dan Bonek-Persebaya. Lokasi pre-wedding di Royal Sumatra Golf & Country Club, Kota Medan, dan halaman Gedung Keuangan Negara (GKN) Medan.

Baca juga blog saya berjudul: Sesi Pemotretan Pre-Wedding Arisandy Joan Hardiputra & Epi Friezta Dewi Hasibuan

Pre-wedding Arisandy Joan Hardiputra & Epi Friezta Dewi Hasibuan


10 Maret 2013: Hari ulang tahun pasangan ke-22. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tak ada kado atau  perayaan khusus, bahkan saya tidak berada di dekatnya saat itu. Namun kado terbesar akan saya berikan menjelang akhir bulan: selebrasi pernikahan.

15 Maret 2013: Hari terakhir saya bekerja sebagai pria lajang. Setelahnya saya mengambil cuti menikah dari kantor selama sembilan hari untuk persiapan menyambut hari pernikahan.

20 Maret 2013: Kedatangan keluarga saya ke Kota Medan untuk persiapan hari pernikahan. Ini adalah kali kedua kunjungan orangtua ke Kota Medan setelah kunjungan pertama saat menghadiri prosesi wisuda sarjana ekonomi saya tahun 2008 lalu. Sedangkan bagi saudara-saudara, ini adalah kunjungan pertama. Saat ini juga kali pertama saya bertemu keponakan yang saat itu masih berusia tujuh bulan.

22 Maret 2013: Prosesi lamaran dan hantaran ke rumah orangtua pasangan saya dengan dihadiri oleh keluarga besarnya. Dari pihak saya, selain dihadiri oleh keluarga, juga dihadiri oleh para sahabat dari NOC Medan—Bro Muchlis 'Dodol' Rifai dan Bro Steven beserta pasangannya masing-masing, termasuk sahabat dekat yang saya anggap sebagai saudara sendiri, Slamet Joko Budiyono dan istri yang jauh-jauh datang dari Kota Bandung, khusus untuk menghadiri pernikahan saya dan pasangan.

24 Maret 2013: Momen terbesar selama perjalanan hidup saya: menikahi pasangan yang telah saya kenal sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kota Medan tahun 2003 silam dan akhirnya menjadi pasangan saya selama empat tahun. Resepsi berlangsung sederhana bertempat di Aula Universitas Al Washliyah (Univa), Kota Medan. Hal yang membuatnya istimewa adalah kehadiran para sahabat dan orang-orang yang saya sayangi.

Baca juga blog saya berjudul: Pernikahan Arisandy Joan Hardiputra, S.E. dan Epi Friezta Dewi Hasibuan, S.H

Pernikahan Arisandy Joan Hardiputra & Epi Friezta Dewi Hasibuan


26 Maret 2013: Hari dimana saya kembali harus berpisah dengan keluarga yang harus kembali ke Surabaya setelah selama seminggu menghabiskan waktu bersama di Kota Medan. Perpisahan dengan keluarga tak pernah mudah dan selalu menjadi momen yang mengharukan, karena itu saya selalu mensyukuri keluarga sebagai hal paling utama dalam hidup. Hari ini juga untuk pertama kalinya saya tidur malam di rumah dengan didampingi oleh istri.

1 April 2013: Hari pertama saya bekerja sebagai pria menikah atau suami dari seorang wanita. Dengan menyandang status 'just married', saya mendapat banyak olokan sekaligus ucapan selamat dari kolega.

17 April 2013: Momen ketika saya dan istri menonton dan mendukung langsung Persebaya 1927—tim kebanggaan kami—bersama rekan-rekan Bonek yang lain ketika melawan Pro Duta FC di Stadion Teladan, Kota Medan. Skor akhir kedua tim bermain sama kuat 1-1. Ternyata ini adalah momen saya menyaksikan laga Persebaya 1927 untuk terakhir kalinya, setelah akhirnya PSSI menganggap Persebaya (baca: Persikubar yang pindah homebase ke Surabaya) yang berlaga di ISL sebagai Persebaya yang asli. Saya pun akhirnya memutuskan pensiun sebagai Bonek. Malam harinya saya dan istri makan malam dan nongkrong bareng para pemain Persebaya 1927.

Nongkrong bareng Pemain PERSEBAYA 1927


18 April 2013: Hari ulang tahun ayah. Tak ada kado dari saya, namun saya yakin ayah mengerti arti dari ucapan selamat ulang tahun, obrolan singkat di telepon, dan doa yang diberikan oleh putranya yang telah tumbuh dewasa.

1 Mei 2013: Hari ulang tahun adik bungsu saya ke-18. Banyak waktu yang saya rasakan menghilang saat adik bungsu merayakan ultahnya, karena saya masih bisa mengingat jelas momen dimana dia masih belajar berjalan dan memiliki ekor rambut yang memanjang sampai ke punggung.

4-10 Mei 2013: Kedatangan istri ke Kota Banda Aceh untuk pertama kalinya, bersamaan dengan masa tugas saya ke Unit Layanan Filial KPPN Banda Aceh di Kota Kota Sabang dari tanggal 6 sampai dengan 10 Mei 2013. Di kesempatan ini, selain mengajak istri berlibur dan berkeliling di Kota Banda Aceh, kami juga menyempatkan diri berlibur dan berbulan madu pertama kali ke Kota Sabang, tepatnya di kawasan wisata Iboih. Kenapa bulan madu pertama? Karena saya masih ingin mewujudkan keinginan istri untuk berlibur ke Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Inshaa Allah.

Snorkeling di Iboih, Sabang


23 Mei 2013: Hari ulang tahun ke-32 mas/abang saya.

8 Juni 2013: Hari ulang tahun saya ke-30. Pasangan memberikan saya sebuah kado berupa dompet baru, namun sesungguhnya hadiah terbesar—seperti tahun-tahun sebelumnya, kini, dan yang akan datang—bagi saya adalah masih dikelilingi oleh orang-orang tercinta, termasuk keluarga dan istri. Tepat di hari ulang tahun ini juga, saya kembali 'melukis' tubuh dengan tinta permanen.

Arisandy Joan Hardiputra


2 Juli 2013: Sore hari, sekitar pukul 14.30 WIB, saat saya dan rekan-rekan kantor sedang disibukkan oleh pekerjaan, tiba-tiba bumi kembali berguncang. Gempa berkekuatan 6,2 SR kembali mengguncang bumi Aceh. Semua orang berlarian keluar dari gedung kantor. Setelahnya kami baru mengetahui Kota Takengon porak poranda, ratusan korban berjatuhan, bangunan-bangunan runtuh atau rusak.


24 Juli 2013: Hari terakhir operasional Bandara Polonia di Kota Medan sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang. Momen ini emosional bagi saya dan tentunya banyak warga Medan yang lain karena Bandara Polonia selama bertahun-tahun melayani rute penerbangan dari dan menuju ke Kota Medan.

8-9 Agustus 2013: Merayakan Idul Fitri pertama bersama istri dan keluarga besar Hasibuan. Momen ini kembali mengingatkan saya betapa pentingnya arti keluarga dan kerukunan antar sesama saudara.

6 September 2013: Hari pertama menjalankan program diet Obsessive Corbuzier Diet (OCD) yang menjadi fenomena sekaligus kontroversi tersendiri. Namun, dari sekian banyak program diet yang saya lakukan, OCD memang terbukti paling efektif untuk memangkas lemak dan membentuk otot.

21 September 2013: Momen pernikahan salah satu sahabat saya di Medan, Bro Steven dari NOC Medan. Resepsi dilangsungkan dengan meriah di Grand Ballroom The Aryaduta Hotel, Kota Medan. Jujur saja, dari sekian banyak resepsi pernikahan yang telah saya hadiri, ini adalah resepsi pernikahan yang paling mengenyangkan karena banyak sajian dihidangkan secara bergantian di meja.

Pernikahan Bro Steven dari NOC Medan


25 September 2013: Hari ulang tahun ibu saya ke-52. Beliau adalah ratu di keluarga kami, jadi wajib harus ada kado yang bisa dibelinya sendiri.

4 Oktober 2013: Pagi hari ketika saya bersiap untuk kembali ke Kota Banda Aceh setelah selama lima hari bertugas di Unit Layanan Filial KPPN Banda Aceh di Kota Sabang, saya mendapatkan pesan pendek dari istri yang bertuliskan: "Mas, kayaknya Dek hamil."  Isi pesan yang singkat namun sangat berarti bagi kami. Hasil dua kali test pack menunjukkan hasil positif, pun demikian dengan pemeriksaan awal ke bidan. Setelahnya, kami menjalani hidup dengan semangat dan harapan yang terbarukan.

11 Oktober 2013: Menemani istri tes kehamilan pertama kali dengan metode Ultrasonografi (USG) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Badrul Aini, Kota Medan, bersama dr. Muhammad Rusda, Sp.OGK. Hasilnya, istri positif hamil, kantung kehamilan sudah terlihat.

5 November 2013: Pemeriksaan kehamilan kedua kalinya di RSIA Badrul Aini bersama dr. Hanudse Hartono, Sp.OG. Hasilnya janin bertumbuh, namun ada kista yang menyertai. Kami sangat cemas dengan hasil USG tersebut.

21 November 2013: Hari ulang tahun adik pertama saya yang ke-24, namun karena posisi masih bertugas di Unit Layanan Filial KPPN Banda Aceh di Kota Sabang, saya lupa dan baru mengucapkan selamat ulang tahun dua hari setelahnya.

7 Desember 2013: Pemeriksaan kehamilan ketiga kalinya di RSIA Stella Maris bersama dr. Kendy Gunawan, Sp.OG. Hasilnya janin dan ibunya sehat, kista juga luruh. Bahkan dokter sudah bisa menentukan jenis kelamin (calon) anak kami. Alhamdulillah, semua kecemasan kami sirna dan harapan semakin besar.

15 Desember 2013: Akad nikah salah seorang sahabat saya dari NOC Medan, Bro Muchlis 'Dodol' Rifai. Semoga menjadi keluarga harmonis, sejahtera, rukun, dan selalu dilimpahkan rezeki. Aamiin!

31 Desember 2013: Akhir tahun 2013 saya lewatkan bersama dengan istri dan keluarga besar Hasibuan dengan pesta barbeque kecil-kecilan dan bermain kartu. Akhir tahun berarti merenungi kembali apa yang terjadi sepanjang tahun dan melihat apakah resolusi telah terwujud, sekaligus waktunya menyusun resolusi baru.

Resolusi saya tahun lalu adalah membentuk tubuh ideal yang hampir saya dapatkan dengan metode diet OCD, namun akhirnya istri melarang karena mencemaskan kesehatan saya setelah melihat perubahan di badan saya yang menjadi kurus (meskipun berat badan hanya turun sekitar 3 kg karena saya berolahraga sehingga lemak digantikan oleh massa otot). Kesimpulannya resolusi yang saya tentukan untuk tahun 2013 tidak bisa dibilang gagal, meski juga belum berhasil. Namun demikian, di tahun 2014 saya mempunyai resolusi yang lebih mulia dan dewasa: Memiliki anak yang sehat dan normal, menjalani kehidupan bersama-sama keluarga, dan tentunya tinggal bersama istri dan anak, tak ingin berjauhan lagi.  Aamiin!

Bagaimana dengan resolusi Anda? Apapun itu, pastikan Anda memiliki resolusi yang logis, memungkinkan untuk diraih, dan pastikan Anda selalu menjaga komitmen sepanjang tahun untuk mewujudkannya. Karena resolusi tanpa komitmen dan kerja keras sebenarnya hanyalah sebuah impian semu. Semoga berhasil.

Sekali lagi, selamat tahun baru 2014. Semoga di tahun ini segala cita, harapan, keinginan, dan impian kita terkabul, kehidupan semakin sejahtera, damai, dan tercipta toleransi diantara umat manusia. Aamiin!

Komentar

  1. aku malah melanjutkan resolusi yang sudah ada bang cen
    amin semoga resolusinya kesampaian di 2014 ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks, Yoga!
      Aku tau pasti resolusimu mengakhiri kejombloan kan?!
      Semoga berhasil di tahun ini.

      Hapus

Posting Komentar

Setiap bentuk penyalinan (copying) blog ini harus menyertakan link/URL asli dari Blog CECEN CORE.

Postingan populer dari blog ini

Cerita Liburan Long Weekend di Kota Bandung Bersama Keluarga

Seandainya Dahulu Saya ... (Sebuah Penyesalan)

Ada Cerita Dibalik Secangkir Kopi Lintong dan Bolu Labu di Omerta Koffie