Nilai Anak Bukan Nilai di Rapornya
Ada satu fenomena yang selalu berulang setiap kali melewati masa penerimaan rapor di sekolah—setidaknya dari pengamatan saya. Para orang tua cenderung memamerkan nilai anak-anaknya yang dianggap bagus atau memuaskan melalui berbagai kanal media sosial. Entah bagaimana dengan mereka yang anaknya dianggap memiliki nilai kurang memuaskan karena saya tak pernah melihat para orang tua ini 'memamerkannya'. Apakah tindakan pamer itu salah? Tergantung bagaimana narasi yang dibuat oleh orang tua dan konsekuensinya pada anak. Yang jelas, saya belum pernah menjumpai langsung status orang tua yang marah, memaki atau merendahkan anaknya di media sosial. Malahan hampir semuanya memuji capaian anak-anaknya. Saya sendiri sudah beberapa kali melewati momen formalitas pertemuan antara orang tua dengan guru terkait penerimaan rapor. Seperti yang saya tuliskan, saya menganggap itu hanya formalitas belaka. Saya tak pernah menemui guru yang benar-benar menyampaikan pidato atau kata-kata yang mengins...