Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Pengalaman Mengikuti Online Course Public Financial Management oleh International Monetary Fund (IMF)

Gambar
Program #PhysicalDistancing dan penerapan #WorkFromHome yang dicanangkan Pemerintah sebagai upaya pencegahan dan penyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengharuskan kita beraktivitas penuh di rumah. Bagi saya, penerapan kedua program ini merupakan pengalaman baru. Jika rutinitas saya pada hari kerja biasanya beraktivitas di kantor, maka sekarang saya dituntut untuk menyelesaikan tugas di rumah dengan fasilitas mandiri. Pun demikian saat akhir pekan tiba, jika biasanya saya menghabiskan waktu bersama keluarga dengan berlibur atau sekadar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan dekat tempat tinggal, kali ini mau tak mau kami harus beraktivitas di rumah saja. Perubahan drastis rutinitas ini jika tidak dikelola dengan seksama, bisa jadi menghabiskan waktu percuma atau malah mengundang frustrasi. Bagi orang tua, momen seperti ini menuntut kreativitas untuk menemukan kegiatan bagi anak-anak agar tidak gampang merasa bosan di rumah. Sedangkan orang tua sendiri dituntu

Jika Pandemi COVID-19 Berakhir

Gambar
Saat blog ini ditulis, entah sudah pekan keberapa sejak saya dan keluarga menjalani imbauan physical distancing  dan work from home dari Pemerintah. Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berhasil membuat saya kembali menulis di blog pribadi, setelah lebih banyak menulis berita dan artikel di website kantor, KPPN Surabaya II . Artinya, momen ini layak untuk dikenang, dan kita yang saat ini merasakan langsung dampak pandemi ini, merupakan bagian dari sejarah bagaimana virus ini bukan hanya memporak-porandakan sektor kesehatan dan ekonomi dunia, tapi juga menguji batas kemanusiaan dan batas normalitas kita sebagai manusia yang bebas. Seingat saya, di masa usia hidup sampai saat ini, baru kali pertama merasakan bagaimana pandemi virus mampu memaksa kita mengubah drastis tatanan kebijakan dan normalitas. Sekitar tahun 2002-2003 saya turut merasakan bagaimana wabah SARS mengancam, diikuti dengan 'flu burung' sekitar tahun 2005-2006, tetapi dampaknya tidak semasif saat