Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

#RIPIntan, Anak-anak Korban Terorisme yang Membuka Luka Lama

Gambar
Lebih dari sedekade lalu, saat itu saya masih berumur belasan tahun, orang tua saya masih membuka usaha toko kelontong di rumah, dengan menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, jajanan, minuman ringan, dan sebagainya. Pun demikian dengan kakak lelaki (abang) saya, yang membuka usaha kafe di malam hari bersama dengan teman-teman sekolahnya. Bisa dibilang, dulu toko usaha orang tua saya ini termasuk laris dan banyak pelanggan, khususnya dari kalangan tetangga sendiri, termasuk anak-anak yang seringkali membeli aneka jajanan yang terpampang rapi di etalase toko. Salah satunya seorang anak lelaki, kami biasa memanggilnya Tinus. Meski saat itu saya masih remaja yang duduk di bangku SMU, namun hingga kini saya masih ingat betul perawakannya yang agak gemuk, menggemaskan, dan berambut ikal layaknya tokoh Ikal dalam film Laskar Pelangi. Dengan memakai kaos oblong dan celana pendek, disertai gayanya yang malu-malu, Tinus memilih jajanan di toko kami. Terkadang Tinus mengajak serta adik perempu