Ketika si Kecil (berhasil) Disapih
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSdQIGshNIxly63N7U376EuABkEZgRdzxYf42CY0vv9l9-mg5HVBrywFUeGhI75SL_4Qw6RGw1LSBukuKqR31GzA1qgJzijXbI23GlOIcuYtaJPyBR3oVmgo0EO2uK_QHAl4KYzesTsaUy/s320/Clarissa+Astrid+Sofia+Friezcen+minum+susu.jpg)
Waktu terus berjalan, kadang terasa begitu lambat, namun terkadang berlalu tanpa disadari. Masih ingat jelas suara tangisan pertama putri kecil saya ketika dilahirkan. Momen demi momen berlalu, terangkai menjadi kepingan-kepingan memori yang takkan mungkin dituliskan satu-persatu. Kini, putri saya, Clarissa (selanjutnya dipanggil Cla), menginjak usia 26 bulan (2,2 tahun). Sudah waktunya ia mengucapkan salam perpisahan pada ASI bundanya, "Mbee" , begitu dia menyebutnya (mungkin bahasa bayi untuk mengatakan 'empeng'). Perlu diketahui, Cla hanya meminum ASI dan susu formula, tanpa pernah sekalipun kami berikan empeng/dot/ pacifier kosong untuk dihisap, jadi jika saya menuliskan Mbee , itu berarti memberikan ASI. Kami memang sepakat untuk tidak pernah memberikan benda itu kepada Cla dengan alasan kami tidak ingin membohongi anak kami sendiri dengan berpura-pura memberikan susu atau mencoba menggantikan kenyamanan puting ibu. Namun demikian, saya juga tidak mengkritik me