Postingan

Semakin Mengagumi Sri Mulyani Melalui Kuliah Umum di Unsyiah

Gambar
Kamis (5/1) menjadi satu hari yang berkesan bagi saya karena bisa menyaksikan dan mengikuti kuliah umum yang langsung dibawakan oleh salah satu Srikandi Indonesia idola saya: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (SMI) . Terus terang, saya mengidolakan SMI sejak beliau menjabat sebagai Menkeu periode sebelumnya, saat itu masih sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SMI menjadi sosok menkeu yang menurut saya berhasil merombak besar-besaran instansi yang dipimpinnya, tempat di mana saya juga bekerja. Perombakan besar ini kemudian lebih dikenal dengan istilah Reformasi Birokrasi. Reformasi Birokrasi di jajaran Departemen Keuangan (kini bernama Kementerian Keuangan ) menjadi salah satu pionir dan titik tolak terhadap reformasi birokrasi di kementerian lain, bahkan hingga luar negeri. Salah satu polanya adalah penerapan rewards and punishments  yang signifikan dan sama sekali berbeda. Sepertinya kepergian SMI dari...

#PrayForAceh: Gempa 7 Desember Dini Hari, Terkuat yang Pernah Saya Rasakan

Gambar
Hari Senin (5/12/2016) kebetulan saya mendapat tugas giliran selama lima hari kerja ke Unit Layanan Filial (semacam kantor cabang) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Banda Aceh di Kota Sigli, berjarak sekitar 110 km dari Banda Aceh, melewati jalur pegunungan Seulawah Agam dan Seulawah Inong. Saya menempuhnya selama sekitar 2 jam 15 menit menggunakan motor. Setiap pekan, satu atau dua orang pegawai KPPN Banda Aceh akan gantian bertugas mulai hari Senin sampai dengan Jumat. Karena saat itu sudah memasuki masa akhir tahun anggaran, maka antrian permintaan pencairan dana menumpuk dan pekerjaan pun baru bisa kami selesaikan malam hari. Saat itu, Selasa (6/12), ratusan Surat Perintah Membayar (SPM) yang harus kami proses hingga selesai sekitar pukul 1, Rabu dini hari (7/12). Setelahnya, saya tidak langsung beranjak tidur, melainkan menulis artikel tentang eksibisi sepakbola yang saya jalani bersama rekan-rekan tim Oeang FC— klub sepakbola beranggotakan pegawai Kemenkeu Banda ...

#RIPIntan, Anak-anak Korban Terorisme yang Membuka Luka Lama

Gambar
Lebih dari sedekade lalu, saat itu saya masih berumur belasan tahun, orang tua saya masih membuka usaha toko kelontong di rumah, dengan menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, jajanan, minuman ringan, dan sebagainya. Pun demikian dengan kakak lelaki (abang) saya, yang membuka usaha kafe di malam hari bersama dengan teman-teman sekolahnya. Bisa dibilang, dulu toko usaha orang tua saya ini termasuk laris dan banyak pelanggan, khususnya dari kalangan tetangga sendiri, termasuk anak-anak yang seringkali membeli aneka jajanan yang terpampang rapi di etalase toko. Salah satunya seorang anak lelaki, kami biasa memanggilnya Tinus. Meski saat itu saya masih remaja yang duduk di bangku SMU, namun hingga kini saya masih ingat betul perawakannya yang agak gemuk, menggemaskan, dan berambut ikal layaknya tokoh Ikal dalam film Laskar Pelangi. Dengan memakai kaos oblong dan celana pendek, disertai gayanya yang malu-malu, Tinus memilih jajanan di toko kami. Terkadang Tinus mengajak serta adik perempu...

Jangan Mengkritik Metode Parenting Orang Tua Lain

Gambar
Bermula saat saya turut membaca sebuah blog yang sebenarnya saat itu sedang dibaca oleh seorang kolega di kantor, tentang kritikan si penulis terhadap metode parenting —pola asuh anak—orang tua lain yang menjadi objek tulisannya. Jadi di dalam blog itu dituliskan ada seorang ayah yang kebetulan anaknya mendapatkan nilai ujian yang 'kurang memuaskan' pada mata pelajaran matematika (di blog ditulis 'jelek'). Sang ayah tidak keberatan dengan nilai akademis anaknya dan menghibur anaknya lebih-kurang dengan kata-kata seperti ini, "Tidak apa-apa, Nak. Yang penting kamu udah berusaha maksimal." Sang ayah juga meyakini bahwa anaknya memiliki kelebihan dan bakat di bidang selain matematika. Nah , argumen muncul saat penulis blog tidak sependapat dengan pemikiran sang ayah tersebut, dan menulis bahwa 'pembiaran' seperti itu justru tidak mengajarkan motivasi dan kedisiplinan pada anak. Anak seharusnya tetap diberikan 'dorongan' untuk terus belajar dan ...

Selamat Datang Kembali, PERSEBAYA

Gambar
Saat tulisan ini saya susun, sudah tak terhitung lagi berbagai dokumentasi yang saya dapatkan berupa kumpulan foto maupun tulisan dari dulur-dulur (saudara-saudara) BONEK yang penuh sukacita, optimisme, dan kebanggaan menyambut saat-saat kembalinya tim yang mereka banggakan, PERSEBAYA . Kalau saya, tak perlu ditanya, termasuk salah satu diantaranya. Tulisan ini juga saya susun secara spontan karena begitu senangnya menyambut putusan Executive Commitee (Exco) PSSI yang akhirnya memberi izin kepada Bajul Ijo untuk berlaga di Divisi Utama mulai musim kompetisi 2017. Memang itu hanyalah kompetisi sepakbola kasta kedua di tanah air, tetapi setidaknya ini adalah awal baru, era baru setelah sekitar empat tahun PERSEBAYA dipaksa 'mati suri'. Lagipula, jika klub asal Surabaya harus berlaga di kasta terbawah sekalipun, antusiasme ini tak akan berkurang kualitasnya. Antusiasme BONEK di Surabaya sambut kembali berlaganya PERSEBAYA di kompetisi resmi. Sumber: Facebook Kapten J...

Ketika si Kecil (berhasil) Disapih

Gambar
Waktu terus berjalan, kadang terasa begitu lambat, namun terkadang berlalu tanpa disadari. Masih ingat jelas suara tangisan pertama putri kecil saya ketika dilahirkan. Momen demi momen berlalu, terangkai menjadi kepingan-kepingan memori yang takkan mungkin dituliskan satu-persatu. Kini, putri saya, Clarissa (selanjutnya dipanggil Cla), menginjak usia 26 bulan (2,2 tahun). Sudah waktunya ia mengucapkan salam perpisahan pada ASI bundanya, "Mbee" , begitu dia menyebutnya (mungkin bahasa bayi untuk mengatakan 'empeng'). Perlu diketahui, Cla hanya meminum ASI dan susu formula, tanpa pernah sekalipun kami berikan empeng/dot/ pacifier  kosong untuk dihisap, jadi jika saya menuliskan Mbee , itu berarti memberikan ASI. Kami memang sepakat untuk tidak pernah memberikan benda itu kepada Cla dengan alasan kami tidak ingin membohongi anak kami sendiri dengan berpura-pura memberikan susu atau mencoba menggantikan kenyamanan puting ibu. Namun demikian, saya juga tidak mengkritik me...

Catatan di Hari Ulang Tahun Saya ke-33

Gambar
Terlewati sudah tanggal 8 Juni 2016 yang kebetulan bertepatan dengan hari ulang tahun saya ke-33. Di usia sematang ini, wajar jika kita melewati hari 'istimewa' dengan perasaan biasa saja. Maklum, di usia ini, seharusnya seorang lelaki sudah menjadi pria dewasa seutuhnya, lebih bijaksana, tak perlu ada lagi pesta perayaan seperti saat kecil dulu, atau mengharapkan kado ini-itu dengan perasaan deg-degan . Pun, di usia yang 33 tahun, saya telah memiliki dan membuktikan banyak hal terbaik dalam hidup, salah satunya adalah keluarga yang selalu ada untuk saya dalam segala suasana. Terlebih, di usia ini saya mendapatkan tantangan dari istri untuk tidak melakukan aktivitas shaving (bercukur) sampai dengan hari lebaran, saat ini sudah berjalan sebulan. Jadi, makin lengkaplah alasan untuk tidak bereuforia di hari ulang tahun, malu sama janggut. Dengan janggut yang makin tebal, menambah alasan untuk menyikapi hari ulang tahun dengan lebih bijak Tahun ini, hari ulang tahun s...